BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang besar artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia. (Depkes RI, 2009)
Program kesehatan ibu dan anak yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak untuk memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 2008)
Menurut Suparmanto (2007) ada 4 (empat) strategi utama Depkes dalam pembangunan kesehatan. Keempat strategi itu 1) menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat; 2) meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas; 3) meningkatkan system surveilans, pemantauan, dan informasi kesehatan; 4) meningkatkan pembiayaan kesehatan. Dari seluruh startegi itu dibuat 17 sasaran prioritas dalam upaya mendukung pencapaian strategi. Diantaranya yaitu seluruh desa menjadi desa siaga; setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu; setiap bayi, anak, ibu hamil, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; serta tersedia tenaga kesehatan yang kompeten.
Pembentukan desa siaga untuk menunjang upaya penurunan AKI dan AKB serta mengatasi permasalahan kesehatan lain. Hal ini dilakukan dengan menempatkan bidan dan melatih para kader dari masyarakat. Saat ini sedang dilakukan inventarisasi desa-desa mana yang ada dan tidak ada bidan. Depkes akan merekrut dan menempatkan bidan di desa yang tidak ada bidan. Tahun 2006 sudah dibentuk 12.000 desa siaga. Tahun 2007 ditargetkan terbentuk 30.000 desa siaga, tahun 2008 bertambah 16.000 desa siaga, dan tahun 2009 ada 12.000 desa siaga. Keterbatasan tenaga kesulitan untuk mencapai sasaran, misalnya penurunan AKI adalah keterbatasan tenaga dan infrastruktur. (Moedjiono, 2007)
Kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya AKI, dan AKB. Berdasarkan data SDKI 2007 AKI di Indonesia menunjukkan angka 228 per 100.000 kelahiran hidup dan menurut data BPS tahun 2007, AKB di Indonesia menunjukkan angka yang masih tinggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan menurut (Depkes RI, 2008)
Di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 AKI maternal menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 98 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan AKB mencapai 38 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes Prov. Jabar, 2008)
Sedangkan jumlah kematian ibu pada tahun 2008 di Kabupaten ............ sebanyak 28 dari 18.873 kelahiran hidup dan AKB mencapai 20 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dilihat dari penyebab kematian ibu, terbanyak disebabkan oleh perdarahan (25%), eklampsi (7,14%), infeksi (7,14%) dan lain-lain (60,71%) (Dinkes Kab. ............, 2009).
Hasil dari beberapa studi serta pengamatan atas peristiwa kematian ibu maternal, mengungkapkan bahwa penyebab utama kematian dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, penyebab langsung biasanya terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses kehamilan, proses persalinan dan proses pasca persalinan. Sedangkan penyebab tidak langsung lebih terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, geografi serta perilaku budaya masyarakat yang terangkum dalam 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu sering/rapat) dan 3 Terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk, dan terlambat mendapat pelayanan). (Depkes RI, 2008)
Pada penelitian lainnya mengungkapkan adanya hubungan positif yang sangat erat secara statistik antara penolong persalinan oleh tenaga kesehatan dengan angka kematian maternal. Semakin tinggi cakupan pertolongan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten maka angka kematian ibu maternal akan mengalami penurunan dan sebaliknya bila cakupannya rendah maka angka Maternal Mortality Rate (MMR) akan meningkat. (Depkes RI, 2008)
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.137
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar