Kamis, 06 Oktober 2011

iklan0
Gambaran Ibu Hamil Yang Mengalami Abortus di RSUD

iklan1
GAMBARAN IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD:
Di Indonesia, prevalensi sementara Abortus pada saat ini diperkirakan 7-14% yaitu sekitar 450.000-900.000 kejadian abortus (DepKes RI 2005). Data yang bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyebutkan bahwa prevalensi abortus  di Lampung tahun 2009 sebesar 11,58% yaitu 19.711 kejadian abortus dari 170.192 jumlah kelahiran bayi. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di ruang bersalin RSUD Pringsewu, Tanggamus selama tahun 2009, terdapat 934 seluruh pasien yang dirawat dan 235 diantaranya adalah kasus abortus.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran karakteristik ibu hamil yang mengalami abortus di RSUD Pringsewu tahun 2009, dengan  subjek penelitian adalah  ibu hamil dengan abortus dan objek penelitian karakteristik ibu hamil.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang bersalin RSUD Pringsewu yang mengalami abortus pada tahun 2009 sejumlah sebanyak 235 orang dan pengambilan sampel dengan tehnik metode total sampling sehingga sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi yaitu ibu yang dirawat diruang bersalin RSUD Pringsewu dengan abortus selama tahun 2009 yaitu sebanyak 235 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan data sekunder berupa rekam medik RSUD Pringsewu dan alat ukur berupa lembar checklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil kejadian abortus yang paling banyak terjadi di RSUD Pringsewu tahun 2009 paling banyak terjadi dengan jenis abortus inkomplit (80,43%), karakteristik ibu dengan abortus berdasarkan umur paling banyak pada umur 20-35 tahun yaitu 73,62%, berdasarkan paritas paling banyak pada paritas 2-5 yaitu 65,53%, berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak pada ibu dengan tingkat pendidikan dasar 66,39%, berdasarkan pekerjaan paling banyak bekerja sebagai petani dan buruh tani yaitu 88,94%
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah kejadian abortus yang paling banyak terjadi di RSUD Pringsewu tahun 2009 paling banyak terjadi dengan jenis abortus inkomplit dengan karakteristik ibu berumur 20-35 tahun, dengan paritas multipara, dengan pendidikan dasar dan bekerja sebagai petani dan buruh tani. 


Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Abortus

lihat artikel selengkapnya - Gambaran Ibu Hamil Yang Mengalami Abortus di RSUD
iklan2

iklan0
Gambaran Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III Pada BPS

iklan1
GAMBARAN PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III PADA BPS:
Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan (bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 / 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2005 AKI mencapai 262 / 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan menjadi penyebab tertinggi dari kematian ibu serta waktu yang paling kritis untuk terjadinya perdarahan adalah ketika pelepasan plasenta dan segera setelah itu. Hal ini disebabkan karena terputusnya pembuluh darah tempat berimplantasinya plasenta. Salah satu langkah mempercepat kelahiran plasenta dan dapat mencegah atau mengurangi perdarahan post partum adalah manajemen aktif kala III persalinan
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat Gambaran Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III Pada BPS di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah BPS di Kecamatan Pekalongan dan objek penelitian Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah BPS di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur berjumlah 18 BPS dan tehnik pengambilan sampel dengan metode proporsive sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak enam BPS. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar checklist untuk mengukur pelaksanaan manajemen aktif kala III.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa Pelaksanaan Prosedur persiapan alat pada Manajemen Aktif Kala III di Enam BPS di Kecamatan Pekalongan dengan hasil bahwa keseluruhan BPS (100%) melakukan prosedur penyiapan alat sesuai dengan protap dan untuk prosedur pelaksanaan terdapt 2 BPS yang belum melaksanakan sesuai protap dan 4 BPS (66,67%) yang sudah melakukan sesuai deng protap.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III Pada BPS di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010 secara umum telah dilakukan dengan baik oleh keenam BPS.

Kata Kunci : Bidan, Manajemen Aktif Kala III
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III Pada BPS
iklan2

iklan0
Gambaran Pelaksanaan Pemantauan Masa Nifas Oleh Dukun Di Desa

iklan1
Gambaran Pelaksanaan Pemantauan Masa Nifas Oleh Dukun Di Desa:
Di Indonesia persalinan yang ditolong oleh dukun bayi sebesar 40%. Sedangkan di Provinsi Lampung angka persalinan dengan dukun bayi sebesar 20,73% (SDKI 2003-2005). Pertolongan persalinan oleh dukun memberikan kontribusi terhadap AKI di Indonesia hal ini disebabkan pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan dampak antara lain pertolongan pemantauan masa nifas yang tidak adekuat sehingga sering terjadi infeksi pada masa nifas seperti perdarahan, pusing dan lemas yang berlebihan, gangguan pada payudara berupa mastitis, lochea yang berbau busuk, serta tugas pementauan masa nifas lainnya seperti penanganan bayi baru lahir.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran pelaksanaan pemantauan masa nifas oleh dukun di Desa Rulung Raya Lampung Selatan, dengan subjek penelitian adalah dukun bayi yang ada di desa Rulung Raya dan objek penelitian adalah penatalaksanaan pemantauan masa nifas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi keseluruhan dukun di Desa Rulung Raya Lampung Selatan yang berjumlah 5 orang dan sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi yang ada dengan tehnik pengambilan sampel total sampil sejumlah 5 orang dukun. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar cecklist untuk mengukur pelaksanaan pemantauan masa nifas oleh dukun.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa pelaksanaan pemantauan masa nifas oleh dukun di desa Rulung Raya Kabupaten Lampung Selatan oleh 5 orang dukun untuk pelasanaan pemantauan ibu 2 orang dukun dengan kategori baik dan 3 orang dukun dengan kategori tidak baik, untuk pemantauan bayi keseluruhan dukun dengan kategori baik dan, untuk pelaksanaan penyuluhan 3 orang dukun dengan kategori yang baik dan 2 orang dukun dengan kategori tidak baik.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pemantauan masa nifas oleh dukun di desa Rulung Raya Kabupaten Lampung Selatan secara untuk pelaksanaan pemantauan ibu sebagian besar dengan kategori tidak baik, pemantauan bayi keseluruhan dengan kategori baik dan pelaksanaan penyuluhan sebagian besar dengan kategori baik.

Kata Kunci : Penatalaksanaan, pemantauan masa nifas, dukun

lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pelaksanaan Pemantauan Masa Nifas Oleh Dukun Di Desa
iklan2

iklan0
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Aborsi

iklan1
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Aborsi:
Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Cairo tahun 1994 memperkirakan sekitar 50% penduduk dunia berusia berada dibawah 20 tahun menanggung risiko terbesar terkena masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Selain itu, 10% dari  seluruh kasus aborsi, atau sekitar 5 juta pertahun, dialami remaja perempuan berusia 15-19 tahun. remaja dan dewasa muda perempuan juga rawan tindak kekerasan seksual, perkosaan dan eksploitasi seks. Pada tahun 2000, angka aborsi di Indonesia mencapai dua juta, 750 ribu di antaranya dilakukan para remaja puteri (Data BKKBN). Menurut data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), tahun 2000 itu, terdapat jumlah aborsi yang mencapai 2,3 juta, tahun 2001 meningkat menjadi 2,5 juta kasus.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Pengetahuan Remaja tentang Aborsi di SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010, dengan subjek penelitian remaja dan objek penelitian adalah pengetahuan remaja tentang aborsi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah keseluruhan remaja kelas X dan XI yang berada di SMA Negeri 1 Raman Utara dengan jumlah populasi 156 remaja dan pengambilan sampel dengan tehnik metode quota sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 112 remaja. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur pengetahuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa Pengetahuan Remaja tentang Aborsi di SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur sebagian besar adalah dengan pengetahuan Cukup sebanyak 57 orang (50,89%), pengetahuan baik sebanyak 37 orang (33,04%), pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (15,18%) dan paling sedikit pengetahuan Tidak baik sebanyak 1 orang (0,89%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran pengetahuan remaja tentang Aborsi di SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur termasuk dalam kategori yaitu cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Aborsi
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Aborsi
iklan2

iklan0
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS

iklan1
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS:
Sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya penurunan AKI untuk sektor kesehatan adalah dengan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan paling sedikit 90% pada tahun 2010. Dari seluruh persalinan penyebab kematian ibu adalah perdarahan yang disebabkan antara lain : atonia uteri 50 - 60%, retensio plasenta 16-17%, sisa plasenta 23-24%, laserasi jalan lahir 4-5%, kelainan darah 0,5-0,8%. Perdarahan pasca persalinan sering disebabkan oleh robekan perineum, selain atonia uteri, robekan perineum biasanya ringan, tetapi kadang- kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya robekan perineum pada persalinan  normal  di BPS   Dwi  Yuliani  Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, dengan  subjek penelitian adalah  ibu   bersalin  dan objek penelitian faktor-faktor penyebab robekan perineum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh ibu bersalin normal di BPS Dwi Yuliani sejumlah 34 persalinan dan pengambilan sampel dengan tehnik metode total sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak sejumlah 34 ibu bersalin pada bulan Maret – Mei 2010. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar checklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi robekan perineum di BPS Dwi Yuliani untuk faktor elastisitas perineum adalah dengan  perineum kaku (58,82%), untuk faktor berat badan bayi lahir adalah dengan berat badan bayi lahir 3000-4000 gr (79,41%), untuk faktor posisi persalinan adalah dengan posisi berbaring/litotomi (100%), dan untuk faktor paritas adalah dengan paritas primipara (61,76%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS Dwi Yuliani Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah adalah dengan perineum kaku, dengan berat badan lahir 3000-4000 gr, dengan posisi bersalin litotomi, dan dengan paritas primipara.

Kata Kunci : Fakor-faktor Robekan Perineum, Ibu Bersalin Normal
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS
iklan2

iklan0
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS

iklan1
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS:
Sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya penurunan AKI untuk sektor kesehatan adalah dengan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan paling sedikit 90% pada tahun 2010. Dari seluruh persalinan penyebab kematian ibu adalah perdarahan yang disebabkan antara lain : atonia uteri 50 - 60%, retensio plasenta 16-17%, sisa plasenta 23-24%, laserasi jalan lahir 4-5%, kelainan darah 0,5-0,8%. Perdarahan pasca persalinan sering disebabkan oleh robekan perineum, selain atonia uteri, robekan perineum biasanya ringan, tetapi kadang- kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya robekan perineum pada persalinan  normal  di BPS   Dwi  Yuliani  Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, dengan  subjek penelitian adalah  ibu   bersalin  dan objek penelitian faktor-faktor penyebab robekan perineum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh ibu bersalin normal di BPS Dwi Yuliani sejumlah 34 persalinan dan pengambilan sampel dengan tehnik metode total sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak sejumlah 34 ibu bersalin pada bulan Maret – Mei 2010. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar checklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi robekan perineum di BPS Dwi Yuliani untuk faktor elastisitas perineum adalah dengan  perineum kaku (58,82%), untuk faktor berat badan bayi lahir adalah dengan berat badan bayi lahir 3000-4000 gr (79,41%), untuk faktor posisi persalinan adalah dengan posisi berbaring/litotomi (100%), dan untuk faktor paritas adalah dengan paritas primipara (61,76%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS Dwi Yuliani Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah adalah dengan perineum kaku, dengan berat badan lahir 3000-4000 gr, dengan posisi bersalin litotomi, dan dengan paritas primipara.

Kata Kunci : Fakor-faktor Robekan Perineum, Ibu Bersalin Normal
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS
iklan2

iklan0
Faktor-Faktor Non Fisik Sulit Makan Pada Balita Di Paud

iklan1
Faktor-Faktor Non Fisik Sulit Makan Pada Balita Di Paud:
Pertumbuhan dan Perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetika dan lingkungan, baik sebelum anak dilahirkan (prenatal) maupun setelah anak itu lahir (post natal). Faktor post natal yang salah satunya mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak adalah faktor gizi. Keluhan utama orang tua berupa kekhawatiran terhadap tumbuh kembang anak dapat mengarah pada kecurigaan adanya gangguan pola makan anak. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan petumbuhan bayi dan balita adalah dengan pemberian makanan yang bergizi. Namun hal tersebut menjadi suatu permasalahan jika anak mengalami sulit untuk makan. baik pada bayi maupun balita, susah makan dapat terjadi akibat adanya gangguan kesehatan atau kelainan organik. Proses makan melibatkan berbagai macam organ.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktor-faktor sulit makan pada balita di PAUD Mekar Sari Pekon Pandan Sari Kecamatan Sukoharjo Pringsewu Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki balita di PAUD Mekar Sari dan objek penelitian faktor-faktor sulit makan pada balita.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif dengan populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita di PAUD Mekar Sari berjumlah 26 orang ibu dan pengambilan sampel dengan tehnik metode non probabilitas sehingga sampel yang diambil sebanyak 8 orang ibu yang terdiri dari 4 orang yang menyatakan anaknya sulit makan dan 4 orang yang anaknya tidak sulit makan. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode wawancara dan alat ukur berupa kuisioner. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari panduan wawancara mendalam (in-depth interview guidelines), alat perekam (tape recorder) dan alat tulis.
Hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada anak yang mengalami sulit makan terdapat pola makan yang tidak teratur dan variasi menu dan gizi seimbang yang kurang, peran lingkungan yang terdapat banyak teman bermain dan keberadaan warung atau penjual jajanan disekitar rumah, kebiasaan dalam keluarga tidak terdapat kebiasaan sarapan dan makan bersama, sedangkan faktor paritas tidak berhubungan dengan kesulitan makan anak dan tingkat ekonomi yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar anak yang sulit makan maupun yang tidak sulit makan pada balita di PAUD Mekar Sari.

Kata Kunci : Faktor-faktor Non Fisik, Sulit Makan, Balita


lihat artikel selengkapnya - Faktor-Faktor Non Fisik Sulit Makan Pada Balita Di Paud
iklan2

iklan0
Hubungan Luka Jahitan Perineum Terhadap Hubungan Seks Pasca

iklan1
Hubungan Luka Jahitan Perineum Terhadap Hubungan Seks Pasca:
Melahirkan bayi adalah proses alamiah yang dialami para wanita, namun masih banyak pria yang sulit menghadapi bahwa tubuh wanita tidak bisa berubah begitu saja secara dramatis pasca melahirkan bayi mereka. Banyak dari para pria yang berfikiran, begitu bayi mereka lahir, segalanya akan kembali normal, dalam artian tubuh sang istri akan kembali normal seperti sediakala. Begitu juga dalam hal seks, padahal pada tahap tersebut sang istri belum siap untuk melakukan hubungan seks secara normal melaui vagina. Akibatnya, gairah menurun dan enggan untuk berhubungan seksual.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat untuk mengetahui hubungan luka jahitan perineum terhadap seks pasca nifas  di Desa Gotong Royong Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kebupaten Lampung Tengah pada tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu pasca nifas 40 hari-3 bulan dan objek penelitian adalah hubungan luka jahitan perineum dan seks pasca nifas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan populasi ibu pasca nifas di Desa Gotong Royong Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Januari – Juni 2010 berjumlah 53 orang dan sampel diambil dengan metode accidental sampling, sehingga jumlah sampel diambil dari ibu pasca nifas 40 hari sampai 3 bulan yang ada pada bulan Juni sejumlah 30 orang ibu. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar cecklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa sebagian besar responden telah melakukan hubungan seks (53,33%), dimana waktu memulai hubungan seks sebagian besar pada waktu < 8 minggu (53,33%%). Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi-square diperoleh nilai chisquare (x2 hitung) sebesar 16,08 pada taraf kesalahan 5% dengan dk:1 diperoleh nilai kritik (x2 tabel) sebesar 3,841. Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa nilai x2 hitung : 16,08 > x2 tabel: 3,841 sehingga Ho ditolak yang menyatakan bahwa ada hubungan antara luka jahitan perineum dengan hubungan seks pasca nifas
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini terdapat hubungan antara luka jahitan perineum dengan seks pasca nifas pada ibu pasca nifas di Desa Gotong Royong Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kebupaten Lampung Tengah pada tahun 2010.


Kata Kunci : Luka jahitan perineum, Seks Pasca Nifas
lihat artikel selengkapnya - Hubungan Luka Jahitan Perineum Terhadap Hubungan Seks Pasca
iklan2

iklan0
Gambaran Pengetahuan Ibu yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun Tentang ISPA

iklan1
Gambaran Pengetahuan Ibu yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun Tentang ISPA:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan “Suatu penyakit Inpeksi yang menyerang saluran pernafasan mulai dari hidung sampai paru-paru dan bersifat akut”. ISPA merupakan masalah kesehatan karena penyakit ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada golongan usia balita. ISPA di Indonesia menempati urutan pertama penyebab kematian bayi dan balita. Survey mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2007 menempatkan ISPA (pneumonia) sebagai penyebab kematian dengan presentasi 22,30% dari seluruh kematian balita. Kejadian ISPA terkait erat dengan pengetahuan tentang ISPA yang dimiliki oleh masyarakat khususnya ibu, karena ibu sebagai penanggungjawab utama dalam pemeliharaan kesejahteraan keluarga.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita 0-1 tahun dan objek penelitian pengetahuan tentang ISPA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun di Puskesmas Pekalongan yang berjumlah 149 siswa dan pengambilan sampel dengan tehnik total sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 149 orang ibu. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa tingkat pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 sebagian besar adalah dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 78 orang ibu (52,35%), pengetahuan cukup sebanyak 53 orang ibu (35,57%), pengetahuan baik sebanyak 15 orang ibu (10,07%) dan paling sedikit pengetahuan kurang sekali sebanyak 3 orang ibu (2,01%)
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 secara umum adalah dengan pengetahuan kurang.

Kata Kunci : Ibu, Pengetahuan, ISPA
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Ibu yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun Tentang ISPA
iklan2

iklan0
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

iklan1
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan:
Sebagai tolok ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di wilayah tersebut. Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2005 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 (102/100.000 KH).
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah Ibu Hamil yang melakukan ANC di RB Kartini Kecamatan Kalirejo dan objek penelitian pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh Ibu Hamil yang melakukan ANC di RB Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Mei-Juni 2010 dan pengambilan sampel dengan metode accidental sampling sehingga sampel yang diambil yaitu sebanyak 43 responden. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur pengetahuan ibu.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kalirejo Lampung Tengah adalah dengan pengetahuan cukup sebanyak 20 orang ibu (46,50%), pengetahuan Kurang sebanyak 17 orang ibu (39,53%), pengetahuan Baik sebanyak 5 orang ibu (11,62%) dan paling sedikit pengetahuan Tidak baik sebanyak 1 orang ibu (2,35%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kalirejo Lampung Tengah adalah sebagian besar dengan tingkat pengetahuan yang Cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Tanda Bahaya Kehamilan
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
iklan2

iklan0
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita

iklan1
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita:
Salah satu masalah pokok kesehatan di negara sedang berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah kurang energi protein, Anemia zat Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kurang Vitamin A (KVA). Di Indonesia angka kejadian KEP berkisar 10 % dari 4.723.611 balita menurut laporan Depkes RI tahun 2003, di Lampung sendiri angka penderita KEP pada balita yang ada yaitu sebesar 12,75 % dari 336.111 balita yang diukur
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Balita di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, dengan subjek penelitian adalah balita  dan objek penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah keseluruhan balita yang berada di wilayah Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah populasi 409 balita dan pengambilan sampel dengan tehnik metode simple random sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 82 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner.
Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa stautus gizi pada balita secaara umum adalah dengan status gizi yang normal (81,71%), pengetahuan ibu tentang gizi di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah secara umum adalah dengan pengetahuan Cukup (74,39%), dengan pendidikan dasar (75,61%), tingkat ekonomi rendah (57,32%), dengan paritas primipara (59,76%), penyakit infeksi yang pernah di derita oleh balita ibu secara umum adalah dengan penyakit ISPA (97,56%) serta peran keluarga terhadap status gizi anak secara umum adalah mendukung (89,02%)
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah adalah tingkat pengetahuan cukup, pendidikan dasar tingkat ekonomi rendah, paritas primipara, penyakit ISPA serta peran keluarga yang mendukung.

Kata Kunci : Status Gizi, Balita

lihat artikel selengkapnya - Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita
iklan2

iklan0
Hubungan Antara Status Gizi dengan Menarche Pada Siswi Kelas I dan 2 SMP

iklan1
Hubungan Antara Status Gizi dengan Menarche Pada Siswi Kelas I dan 2 SMP:
Zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi seseorang akan mempengaruhi pertumbuhannya. Kekurangan gizi atau keadaan gizi buruk pada masa bayi dan anak-anak terutama pada umur kurang dari lima tahun dapat berakibat lebih parah. karena pertumbuhan jasmani dan kecerdasan akan terganggu. pada tahap selanjutnya akan berpengaruh pada perkembangan. Perkembangan diartikan sebagai kemajuan fungsi atau kapasitas fisiologis badan atau organ tubuh. Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat diperolehnya informasi tentang hubungan status gizi dengan usia menarche pada siswi kelas 1 dan 2 di SMP Negeri 2 Way Bungur, dengan subjek penelitian adalah siswi kelas 1 dan 2 dan objek penelitian hubungan antara status gizi dengan usia menarche.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross secsional, dengan populasi seluruh siswi kelas 1 dan 2 yang berjumlah 135 siswi dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang siswi dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar checklist untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan menarche.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa sebagian besar siswi SMP Negeri 2 Bungur dengan Gizi yang baik yaitu sejumlah 43 siswi (43%), gizi sedang 32 sisiwi (32%), gizi kurang 18 siswi (18%) dan gizi buruk 7 siswi (7%), dan berdasarkan hasil analisis menggunakan chi-square diperoleh nilai chisquare (x2hitung) sebesar 36,85 pada taraf kesalahan 5% , dengan dk:3 diperoleh nilai (x2 tabel) sebesar 7,815. Tampak bahwa nilai x2hitung: 36,85 > x2tabel: 7,815 sehingga Ho ditolak yang menyatakan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah status gizi siswi yang ada di SMP Negeri 2 Way Bungur sebagian besar dengan gizi yang baik, dan sebagian besar sudah mengalami menarche, sedangkan untuk hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan  menarche pada remaja siswi kelas 1 dan kelas 2 di SMP Negeri 2 Way Bungur Lampung Tengah

Kata Kunci : Status Gizi, menarche 
lihat artikel selengkapnya - Hubungan Antara Status Gizi dengan Menarche Pada Siswi Kelas I dan 2 SMP
iklan2

iklan0
Gambaran Pengetahuan Dan Karakteristik Ibu Menyusui 1-3 Hari Yang Tidak Memberikan Colostrum Pada BBL

iklan1
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI 1-3 HARI YANG TIDAK MEMBERIKAN COLOSTRUM PADA BBL:
Kolostrum (ASI pertama) adalah ASI berwarna kekuningan yang dihasilkan tiga hari pertama setelah melahirkan. Berkaitan dengan pentingnya ASI 1 jam pertama maka dianjurkan sesegera mungkin meletakkan bayi yang baru dilahirkan pada dada ibunya dan membiarkan selama 30-60 menit. Berdasarkan hasil kasih Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 2 bulan hanya 64%. Keadaan lain memprihatinkan adalah 13% dan bayi berumur 2 bulan telah diberi susu formula dan 15% telah diberi makanan tambahan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat Gambaran Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Menyusui 1-3 hari Yang Tidak Memberikan Colostrum Pada BBL di BPS Wiratni Agung Gedung Ratu Kabupaten Lampung Tengah  Tahun 2010, dengan subjek penelitian Ibu Menyusui dan objek penelitian adalah karakteristik ibu yang tidak memberikan colostrum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah semua ibu menyusui di di BPS Wiratni pada tanggal 30 Mei-12 Juni 2010 yang berjumlah 35 orang ibu dan pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 35 orang ibu. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur distribusi frekuensi karakteristik ibu.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa gambaran pengetahuan dan karakteristik ibu yang tidak memberikan colostrum di BPS Wiratni Agung Gedung Ratu Kabupaten Lampung Tengah  Tahun 2010 adalah untuk pengetahuan sebagian besar pada ibu dengan pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 60%, sedangkan untuk karakteristik umur sebagian besar 20-35 tahun yaitu sebesar 68,57%, tingkat pendidikan  sebagian besar dengan tingkat pendidikan dasar yaitu sebesar 77,14%, sebagian besar pada ibu yang bekerja sebesar 68,57%, dan berdasarkan paritas sebagian besar dengan paritas multipara yaitu sebesar 65,71%..
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah pengetahuan ibu yang tidak memberikan colostrum di BPS Wiratni Agung Gedung Ratu Kabupaten Lampung Tengah  Tahun 2010 adalah sebagian besar dengan pengetahuan kurang, dan dengan karakteristik berumur 20-35 tahun, tingkat pendidikan dasar, bekerja dan paritas multipara.

Kata Kunci : Pengetahuan, Karakteristik, Ibu Menyusui, Colostrum
lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Dan Karakteristik Ibu Menyusui 1-3 Hari Yang Tidak Memberikan Colostrum Pada BBL
iklan2

iklan0
Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih

iklan1
Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih:
Dalam hal pemakaian kontrasepsi Provinsi Lampung termasuk dalam kategori yang tinggi (71%) yaitu pada urutan kedua setelah Bengkulu (74%). Hal tercapai berkat Keberhasilan program KB dapat ditunjukkan dari beberapa indicator seperti pencapaian target KB baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS dan persentase peserta KB aktif Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih. Keluarga Berencana masih kurang dalam pengunaan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET). Bila dilihat dari cara pemakaian alat kontasepsi dapat dikatakan bahwa 51,21 % akseptor KB memilih Suntik sebagai alat kontrasepsi, 40,02 % memilih Pil, 4,93 % memilih Implant 2,72 % memilih IUD dan lainnya 1,11 %. Pada umumnya masyarakat memilih metode non MKET. Sehingga metode KB MKET seperti  Intra Uterine Devices (IUD), Implant, dan Medis Operatif Wanita (MOW) kurang diminati.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan WUS tentang Metode Kontrasepsi MKET di Desa Purwodadi Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah Wanita Usia Subur di Desa Purwodadi dan objek penelitian pengetahuan tentang MKET.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh Wanita Usia Subur di Desa Purwodadi berjumlah 762 orang dan pengambilan sampel sebesar 10% dari total populasi dengan tehnik simple random sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 76 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur pengetahuan WUS. 
Hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang MKET di Desa Purwodadi sebagian besar adalah dengan pengetahuan cukup sebanyak 43 orang WUS (56,58%), kurang sebanyak 21 orang (27,63%), baik sebanyak 10 orang (13,16) dan paling sedikit pengetahuan tidak baik sebanyak 2 orang WUS (2,63%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih di Desa Purwodadi Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Tahun 2010 adalah dengan pengetahuan cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan tentang MKET, Wanita Usia Subur

lihat artikel selengkapnya - Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih
iklan2

iklan0
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Kelas Tentang Seks Bebas

iklan1
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X DAN XII TENTANG SEKS BEBAS:
Dari survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRRI) yang dilakukan pada tahun 2002¬-2003 didapatkan 2,4 % atau sekitar 511.336 orang dari 21.264.000 jumlah remaja berusia 15-19 tahun dan 8,6 % atau sekitar 1.727.929 orang dari 20.092.200 remaja berusia 20-24 tahun yang belum menikah di Indonesia pernah melakukan hubungan seks pranikah dan lebih banyak terjadi pada remaja di perkotaan (5,7 %). Penelitian-penelitian lain di Indonesia juga memperkuat gambaran adanya peningkatan resiko pada perilaku seksual kaum remaja. Temuan-temuan tersebut mengindikasikan bahwa 5%-10% pria muda usia 15-24 tahun yang tidak/belum menikah, telah melakukan aktifitas seksual yang berisiko.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Seks Bebas di SMK Budi Bhakti I Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur  Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X dan XI  di SMK Budi Bhakti I Purbolinggo dan objek penelitian pengetahuan dan sikap tentang seks bebas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X dan XI di SMK Budi Bhakti Purbolinggo Lampung Timur yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 120 siswa dan pengambilan sampel dengan tehnik metode quota sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 92 orang siswa. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas X dan XI tentang seks bebas baik, sebanyak 62 siswa (67,39%),  dan sikap remaja tentang seks bebas yang mendukung atau positif sebanyak 52 siswa (56,52%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan siswa kelas X dan XI tentang seks bebas baik, dan sikap siswa kelas X dan XI tentang seks bebas yang mendukung atau positif.

lihat artikel selengkapnya - Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Kelas Tentang Seks Bebas
iklan2

iklan0
Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara 3-6 Hari tentang Bendungan ASI

iklan1
Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara 3-6 Hari tentang Bendungan ASI:
ASI adalah makanan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. (Roesli, 2009). Pemberian ASI dapat saja terganggu apabila sang ibu mengalami gangguan saat masa menyusui. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah bendungan ASI. Gangguan ini dapat menjadi lebih parah apabila dialami oleh ibu yang baru pertama kali memiliki bayi (primipara) dimana mereka belum memiliki pengalaman akan pelaksanaan menyusui ataupun pencegahan dan perawatan pada payudara agar terhindar dari masalah-masalah tersebut.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat Gambaran Pengetahuan tentang Bendungan ASI Pada Ibu Postpartum 3-6 hari Primipara di RB Mutiara Ibu Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah, dengan subjek penelitian adalah ibu postpartum primipara 3-6 hari dan objek penelitian pengetahuan ibu tentang bendungan ASI.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi keseluruhan ibu postpartum 3-6 hari yang menyusui bayinya dengan paritas primipara  di RB Mutiara Ibu Kecamatan Seputih dan sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi yang ada dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling sejumlah 25 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa sebagian besar dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 12 orang ibu (48,00%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang ibu (44,00%), pengetahuan Baik sebanyak 1 orang ibu (4,00%) dan paling sedikit pengetahuan Tidak baik sebanyak 1 orang ibu (4,00%)
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara 3-6 hari tentang Bendungan ASI di RB Mutiara Ibu Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah secara umum adalah dengan pengetahuan yang kurang.

Kata Kunci : Pengetahuan, primipara, bendungan ASI


lihat artikel selengkapnya - Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara 3-6 Hari tentang Bendungan ASI
iklan2

iklan0
Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Rupture Perineum Spontan Persalinan Normal Pada Primigravida

iklan1
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTURE PERINEUM SPONTAN PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA: ABSTRAK

Menurut (SKRT, 1995), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup. Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri. Dari data prasurvey angka kejadian rupture perineum pada ibu primigravida persalinan normal di BPS Dwi Yuni Fitarianti tahun 2007 yaitu 41 orang (65%) dari 63 persalinan normal pada primigravida.
Faktor-faktor penyebab rupture perineum pada persalinan normal antara lain perineium kaku, kepala janin terlalu cepat melewati dasar panggul, berat badan bayi yang dilahrikan, leher perineum dan paritas (Suwito, 1999).
Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan rupture perineum persalinan normal pada pimigravida di BPS Dwi Yuni Fitarianti tahun 2007.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan jumlah sampel 63 orang primigravida. Pengumpulan data menggunakan checklist dari registrasi laporan partus tahun 2007. Analisa data menggunakan analisa univarian dengan presentasi didapat 41 responden (65%) mengalami ruptur dan 22 responden (35%) tidak mengalami ruptur. Berat badan > 3.100 sebanyak 32 responden (51%) dan BB < 3.100 sebanyak 31 responden (49%). Analisa bivariat menggunakan chi kuadrat dengan taraf signifikan 5% dk = 1. Chi kuadrat tabel 3,841 sedangkan chi kuadrat hitung 21,02 sehingga ada hubungan antara Berat badan lahir dengan rupture perineum persalinan normal pada primigravida (chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel), dengan tingkat signifikan 0,70.
Pencegahan terhadap kejadian rupture dapat di lakukan sejak masa kehamilan, saat persalinan dan masa post partum untuk pemulihan dan persiapan bagi kehamilan Selanjutnya. Dalam hal ini perlu ditingkatkan pengetahuan dan pengalaman bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin sehingga dapat mengenali tanda – tanda perineum yang kaku di saat persalinan berlangsung serta dapat menilai dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya rupture perineum.
lihat artikel selengkapnya - Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Rupture Perineum Spontan Persalinan Normal Pada Primigravida
iklan2

iklan0
Here Are The Most Common Causes Of Hair Loss In Teenagers And Adults

iklan1
Here Are The Most Common Causes Of Hair Loss In Teenagers And Adults:
There can be quite a few reasons for balding in both men and females. Deficient nutrition, hormonal dynamics, mental stress, diseases can all result in hair fall problem. In medical the most widespread origin is called adrogenetic alopecia. This expression means hairlessness or thinning hair.

Adrogenetic here may be meant to see the result of androgens or male hormones, in addition genetic predisposition to balding are doubtless reasons for hair loss. Saying balding has been a genetic issue is just not that simple. One or two cases of hair fall in your family would like not be mean you'll be bald too. It's been a difficult prediction to mention who will begin balding and losing hair or how soon this can happen. This is often the explanation why they assert hair restoration can need meticulous preparation. Each one of us manufacture androgenic hormones. However how volatile these sorts of hormones will get has been the essential factor.

DHT (Dihydrotestosterone, Androsteinedione, Testosterone) may be the most common hormone that induces thinning hair. Within men, these hormones are created by the testicles in addition to adrenals. In women, ovaries and adrenals manufacture these varieties of hormones. However these varieties of hormones are produced within each genders, the concentration levels are higher in males than in women. This effectively differentiates the sexes. Once your hair follicles are exposed to the DHT hormones, relying of the degree of susceptibility whereas researching specific physiological changes, the adrogenetiic alopecia or hairlessness is initiated. This being the predominant reason why baldheadedness or hair loss problem defies the age factor.


It's not easy to see the pace of balding or when it starts. Most ordinarily, it starts inside late teen years. Conditions of sick-health are among the causes for hair loss. Thyroid troubles and diabetes will cause intense balding. Equally, problems affecting the liver and kidney too will end in hair fall. Polycystic ovary syndrome can be a condition obtained in females and teenage ladies that leads to loss of hair. Baldness could be a problem within customers who take products for acne. Yet one more issue source would be amphetamines within diet program pills. Naturally, it's a well known reality that chemotherapy will be another ruthless method inside which one experiences baldness.

A skin sickness that induces serious loss of scalp hair can be alopecia areata. It affects body hair system so badly that generally it induces loss of body hair too. This skin problem begins as extremely little bald patches additionally these patches gradually expand to full baldness. Frequently hair styling in addition to other hair manipulations offer negative pressure to scalp, damaging the hair.

Another way of forced thinning hair happens in patients suffering from a psychological disarray called Trichotillomania. Such people pluck off their own hair in tufts.

Malnutrition or under-nutrition can in addition reason hair loss since the human body does not attain enough nutrients that are vital for health and sustenance of hair. Intervention in natural hair growth process, as it happens due to giving birth to offspring or being anesthetized or undergoing surgery, will also lead to hair loss; often a permanent loss.
lihat artikel selengkapnya - Here Are The Most Common Causes Of Hair Loss In Teenagers And Adults
iklan2

iklan0
How To Get Rid Of Sore Throat

iklan1
How To Get Rid Of Sore Throat:
A sore throat is one of the most common of medical complaints. It is an inflammation or infection of the pharynx accompanied with discomfort, pain, or scratchiness in the throat. A sore throat is contagious in most cases and can be spread through coughing and sneezing. There are many ways to get rid of a sore throat.

Home Remedies for Sore Throat

Gargling with raspberry tea, turmeric, sage, lukewarm salt water, and Listerine can help ease a sore throat. Gargling is one of the best home remedies.

Pour one cup of boiling water over two teaspoons of dried raspberry leaves and steep for ten minutes. Then strain, allow cooling and gargling. It is also good for controlling fevers.

Mix one teaspoon of salt, half cup of apple cider vinegar and one cup of hot water water. Dissolve the salt in the apple cider vinegar and mix in the water. Gargle with this mixture frequently.

Drinking lots of water also helps in getting rid of acid reflux sore throat pain and irritation. Although eight glasses will be enough, you can always drink more, if it is all right with you. Apart from helping you with your sore throat, it will also give you lots of other health benefits too.

Ginger is an effective herbal remedy for sore throat. The good thing about ginger is it is a common item in the kitchen. In preparing ginger, peel the skin off and slice it into coin shapes. Place the ginger pieces into a small pot with water and boil it. You will know that it is ready when the liquid turns yellow. You may also add your favorite sweetener to make the taste better. Sip it slowly and you will be able to feel the effects.


Hyssop is one of the herbal remedies that is very effective against sore throats. Not just that, it is also good for congestion and coughs. It is also used as an effective expectorant. To prepare hyssop, just soak it in 1 cup of boiling water and cover it for at least 10 minutes. The ratio is 2 teaspoons of dried hyssop is to 1 cup of boiling water. Let it cool down first before you sip it up.

Apple cider vinegar. This is a popular folk remedy, and doctors suggest it has some basis in fact: the acidity of the vinegar should kill sore-throat-causing bacteria on contact. To use this remedy, mix a teaspoon to two tablespoons (as strong as you can take) of vinegar in with water. Gargle and then swallow two times every hour. Remember to rise your mouth with water after gargling to prevent the acidity in the vinegar from damaging your tooth enamel.

Another effective remedy to end you problem in 24 hours is mango bark. You can mix a small amount with water and gargle several times.
lihat artikel selengkapnya - How To Get Rid Of Sore Throat
iklan2

iklan0
Basic Eye Care For Lifestyle Pressure

iklan1
Basic Eye Care For Lifestyle Pressure:
For Athletes:  Keep in mind that an athlete may at rest need protection against injuries during contact sports, no issue which type of vision correction he chooses. If there is any menace of being hit by a fast-moving ball or other object as in racquetball, squash, hockey, etc., eye protection is extremely-advocated, whether you are wearing contacts or not. A polycarbonate eye-guard will not bend vision.

While some makers have developed contact lenses that offer protection from ultraviolet rays, many lenses do not. In any case, sunglasses or dark goggles should be worn to protect the eyes in sunlight outdoors, above all in such sports as swimming, skiing or ice-skating where they may be a lot of glare.

Performers & Actors: contact-lenses on stage, Contact lenses make available a double advantage to the active lifestyles of performers, who may require changing or improving their look while dancing, acting or participating in dramatic activities that may be as energetic as a main league baseball game.

Prior to colored contact lenses were accessible to the public, movie stars were using them to transform their eye color. Audrey Hepburn won an Academy Award for Wait Until Dark in 1967, in which she played a blind woman, wearing lenses specially intended to make her appear so.

Computer Use and Eyes: as a substitute of starring on the silver screen, or slugging home runs out of Fenway Park , a large number of people use up the mainstream of their workday in front of a computer screen. By one guess, nearly 90 percent of those people working at a video display terminal (VDT) sensed some form of vision problem as a result.

How do you put in the picture if your symptoms are interrelated to your computer use? VDT-related symptoms occur sometime after you set up work. As the workday builds up, your symptoms will turn out to be more acute. The symptoms that are related to computer use are difficulty focusing after working at a computer, with blurry or double vision, eyestrain or eye fatigue, headaches or backaches, dry and/or irritated eyes, neck stiffness or discomfort, after-images when looking away from the screen, sensitivity to lighting, muscle spasms.


The environmental factors that could affect your symptoms are vivid lights in your peripheral turf of vision could add to uneasiness or abridged visual performance. Reflected light on your computer screen can diminish the contrast of screen characters and perhaps force you to suppose an awkward position to see around the glare. The location of your screen could cause awkward positioning.

To settle on the reason of your symptoms, you should visit your eye care professional. Prior going to your appointment, on the other hand, take note of the environment in which your symptoms occur and at what times they are record. This will assist your doctor greatly in the diagnosis.

If computer eyestrain is the diagnosis, there are simple methods to ease the discomfort: don't focus on a single object for a prolonged period of time. Improve the lighting around your monitor. Blink often. Frequently close your eyes, and then look far into the distance (down a hallway or out a window) every 15-20 minutes to relax them.  Sit at least 18-28 inches away from the screen. Tilt the monitor slightly below eye level; and keep your screen dust-free to minimize visual interference.

The best medicinal drugs that can just make your living easy with a pressure and stree free eye is Bimatoprost (Lumigan). It is used for getting down eye pressure to help keep away from damage to the optic nerve in people with high eye pressure or else open angle glaucoma.

lihat artikel selengkapnya - Basic Eye Care For Lifestyle Pressure
iklan2

iklan0
Secrets Of How To Cure Bad Breath

iklan1
Bad breath is both an embarrassment and a horrible condition to be suffering from. Whether it be in a casual conversation or in a business situation like a meeting or seminar, there is no way of describing that feeling of dread when you realise during a conversation that there is something wrong with your breath. For some people that suffer from bad breath, this fear can stop them from going out into public situations. For some people the  thought or fear that they have bad breath when in reality you don't is a real one. Called Delusional halitosis, it affects approximately 1% of the population.

The Correct Cure For Bad Breath
Bad breath has several distinct causes and the treatment will vary depending on the cause. If there is an underlying problem, eating mints will not resolve it long-term. Commonly, one in four people suffer from bad breath and there is a cure for more bad breath sufferers.

The main causes of bad breath include some foods, dentures, oral bacteria, smoking and dry mouth. There are both long-term and short-term bad breath depending on the cause, however there is a cure for each of them. 

Bad Breath From Food
It is common knowledge that food such as onions and garlic can cause bad breath after being consumed. The smell of bad breath that originates from food comes from the intestinal tract, and while chewing on parsley or peppermint to mask to odour. You can use mint but it may become an even more unpleasant smell. It is best to wait till the food leave your body naturally.

Bad Breath and Dentures

Wearers of dentures should clean them regularly as food particles can be caught in them, and this is a great source of bacteria build-up. It is the bacteria that causes the bad breath. Regular cleaning will stop this from occurring.

Speaking of bacteria...

Oral Bacteria
This is the number one cause of bad breath in the mouth, teeth and gums. Regular brushing and cleaning, as well as flossing of the teeth can completely remove this problem. The tongue is another great place that bacteria love to live so ensure that you brush or scrape your tongue. Scraping is more effective as it removes the dead cells as well.

Smoking Causes Bad Breath
One of the strongest smells is from tobacco and cigarette smoke and it is very hard to shift from your mouth, and your clothes. Nothing can mask this strong, offensive smell. Some mouthwashes mask the smell for a short time. Stopping smoking is the best solution here.

Bad Breath Caused by Dry Mouth
Moisture in the mouth in the form of saliva cleans it of excess food particles and ensures that there is a balance that bacteria can exist in peacefully. If the mouth becomes dry, food particles build up and bacteria start to lose control. Suddenly the whole ecosystem in your mouth has gone awry. Make sure that you drink at least 8 glasses of water everyday. This will reduce the chances of dry mouth. You may notice when you first wake up that your breath is quite strong. This is because the mouth has dried out while you were asleep. Drink a glass of water and that short-term problem disappears.

The mos effective solution for bad breath is to match the problem with the cause. Once the cure has been found, the suffer will feel less embarrassed and can get back to a socially normal life. At last you can attend those meeting with a new feeling of confidence.
lihat artikel selengkapnya - Secrets Of How To Cure Bad Breath
iklan2

iklan0
Losing Weight And Diabetes-Important Facts

iklan1
Very few people realize the profound effect that weight has on diabetes. Even instances of gestational diabetes are much greater in patients that are overweight than in those that are not. Type 2, or adult onset diabetes is more commonly found in overweight people than those that are within their 'ideal' weight ranges. In fact, almost 90% of those with Type 2 diabetes are overweight. If you are suffering from Type 2 diabetes, the best gift you could possibly give yourself just might be the gift of getting your weight under control.

Among those that suffer from Type 2 diabetes almost 40% have high blood pressure, which is another condition that is believed to be exacerbated by excess weight. Being overweight might also lead to a condition known as insulin resistance in which the body no longer responds to the insulin that is needed to assist the body in using sugar and glucose as fuel on a cellular level.

There are some things you can do to help yourself out if you have been diagnosed with Type 2 diabetes or labeled at risk for this devastating condition. First of all, take off the pounds. I know this is much easier said than done. Dieting is never easy and rarely fun for the average person. However, if you do not begin to take drastic steps toward procuring the best possible health for yourself you may not be able to enjoy the quality of life you had planned for your golden years. Let your condition be your motivation and make plans to enjoy watching your grandchildren and great grandchildren graduate college.

Fight it standing up. Don't sit down and let Diabetes control you. Stand up and take control of your body back. This is a fight to the finish and if you let it, diabetes will be your end. If you fight it standing up, lose the weight, get out there and exercise, listen to the doctor's orders and follow them. Find the strength within you to battle this disease head on. You'll be amazed at what happens when you decide to stand up and fight for your health.

Get active. Find activities that you enjoy and get out there and do them. Don't make those activities passive activities either. Even if it's just going out to play shuffleboard everyday get out there and play. Enjoy your time in the sun. Pick flowers with the little ones. Take up golf. Do whatever it takes to get up and moving each and every day in order to remember why you want to live forever in the first place.

Watch what you eat. Garbage in, garbage out, right? You have strict dietary requirements once you've been diagnosed with diabetes. This means that you absolutely must follow your dietary restrictions. Learn to live within those limits in order to live and enjoy life to the fullest you can. The amazing thing is that there are all kinds of foods available that are friendly to those with diabetes that weren't around just a few short years ago. It is quite possible to live and eat quite nicely with diabetes if you stick to your plan. The most important thing about dieting with diabetes is that you never lose sight of how crucial it is to do so.
lihat artikel selengkapnya - Losing Weight And Diabetes-Important Facts
iklan2

iklan0
Treatment For Rotator Cuff Disorders And Injuries The Permanent And Natural Way

iklan1
Of course, there is not a single treatment for rotator cuff available, since the complex set up of the shoulder joint allows for a multitude of disorders and injuries requiring specific attention, depending on severity and/or stage. The usual culprits are medicines like steroidal and non steroidal anti inflammatories, cortisone injections for more sever cases, natural remedies like hot packs and ice packs, ultrasounds, and even manipulation and surgery following injuries or to resolve a stubborn disorder. However there is also a particular natural treatment for rotator cuff in the form of exercises targeting the 4 muscles and tendons comprising the cuff, in order to strengthen it and cut down recovery times to a fraction, permanently.

These exercises can be part of a rehabilitation program following injury, like a torn or a dislocated cuff, as a physical therapy protocol after arthroscopy, but also as a strengthening and healing program to slash recovery times for all major shoulder disorders afflicting thousands of people worldwide every day. Conditions like a Frozen Shoulder (Adhesive Capsulitis), Shoulder Impingement, Bursitis and Tendonitis can all greatly benefit from a protocol of specific internal and external rotation exercises to restore the cuff, reducing inflammation naturally, eliminating the need for drugs and pain, while slashing recovery times to weeks, not months.

In fact, all the above disorders can take months and even few years to resolve if treated with just courses of anti inflammatories. Cold packs, hot packs and ultrasounds also let to be desired, because these remedies, though cheap and void of side effects, are also temporarily or mildly effective. Cortisone injections, like drugs, are effective at reducing pain and improve mobility, but also carry nasty side effects. Manipulation for a Frozen Shoulder to break the Adhesions, or Arthroscopy to resolve any injury or a severe disorder should always be used as last resort and are mostly avoidable, except when caused by a trauma requiring surgical intervention or a nasty disorder.

A treatment for rotator cuff based on such exercises not only will it be useful to recover and repair the cuff fast, but it will also help prevent further injuries or a disorder relapse if regularly implemented as part of an over all shoulder conditioning program, along with normal training routines.
lihat artikel selengkapnya - Treatment For Rotator Cuff Disorders And Injuries The Permanent And Natural Way
iklan2

iklan0
Home Remedies For Female Infertility And Treatment

iklan1
There are many different types of infertility experienced by women. Many of the fertility problems can be easily treated.
However, the sooner you get a judgment, the better your prognosis will be. In this section, you'll find explanations for numerous female infertility disorders.
Some of the most ordinary causes of female infertility include polycystic ovarian syndrome, fibroids and endometriosis.
However, there are more than a few other reason why a woman may knowledge fertility problems, such as ovulatory disorders (like anovulation), premature ovarian breakdown and uterine factors. Egg quality also plays a role in infertility in many women.
Causes of Female Infertility
1. Ovulatory problems
2. Cervical factors
3. Pelvic and tubal factors, and
4. Uterine factors
Symptoms of Female Infertility
Other than the obvious inability to conceive, there are also other signs of female infertility which may be obvious to the diagnosing doctor.
Female infertility is suspected when the women may have a menstrual cycle that is unpredictable or unstable or even absent for months on end.
Pain in the region of the woman's reproductive system may also pinpoint to female infertility. Pain may signify some obstruction or injury to the female reproductive organs or system that may be the cause of female infertility.
Treatment of Female Infertility
1. Ovarian stimulation
-by drugs such as '˜clomiphene citrate'
-using hormonal injections plus intercourse
2. Assisted reproductive technologies as treatment for unexplained infertility
In vitro fertilization (IVF)
3. Gamete intra-fallopian transfer (GIFT

In GIFT a mixture of sperm and eggs are introduced into the end of the fallopian tube at laproscopy.
Home remedies for Female Infertility
  1. Jamun Leaves: To deal by means of the female infertility problem, you can eat jamun leaves. Add a little honey in case you don't like the taste of jamun leaves.
  2. Root of Banyan Tree: Roots of banyan tree are highly capable in curing the female infertility problem. Collect these roots and dry them I sun for few days. Then grind them and make very well powder from them. When your menstrual cycles are in excess of after that on the first night have this residue with milk. Make sure that you don't eat anything right away after having this. Follow this remedy for about one year. There will be definitely some good news waiting for you and all thanks to this trouble-free and easy remedy.
  3. Crud and Cheese: Include cheese and curd in your each day meal, as these two are successful in growing the probability of fertility in women.
  4. Yoga: Join some yoga class, as some of the attitude of Yoga really helps in curing female infertility. It is better to do these postures under the guidance of conversant teacher.
  5. Diet: You must eat abundance of green vegetables, fresh fruits, nuts, seeds, grains, milk, honey, curd, cheese, sprouts, beans, etc. All these things are wanted for having a healthy body.
  6. Avoid: You be theoretical to not drink coffee, tea, spicy and fatty food, white flour, fried foods and soft drinks. Also wait absent from smoking and drinking alcohol. You should not consume some drugs
lihat artikel selengkapnya - Home Remedies For Female Infertility And Treatment
iklan2

iklan0
The Effectiveness Of Hypnotherapy In Stopping Smoking Addiction

iklan1
Hypnotherapy is considered one of the most promising fields of medicine when it comes to solving patients bad habit like smoking and gambling. In this type of therapy, the patient is put on trance so that the therapist can create certain contact with his subconscious mind of his patient. Once there is an established connection, the patient becomes more aware to what the therapist say because his mind would hear nothing but the voice of the hypnotherapist, making himself believe that he have to quit smoking or stop gambling.

This type of treatment is known in the field of mind control as the smoking cessation hypnosis which goal is to make people to totally quit their nicotine habits. However, not all people who are capable of hypnotism can do this kind of treatment because this method can only be done by trained professionals and should be administered to patients that agree to follow the intricate process of hypnotherapy. If treatment is done by people who do not know the complete treatment, the patient with problem will not be treated at all or worse may alter part of his behavior in some ways.

When it comes to smoking cessation, the first step in treating nicotine addiction is for the hypnotherapist to explain to the patient before the treatment about the risks of extreme smoking. He will explain how does person can become addicted to smoking and what factors can tempt the person to start smoking which lead to addiction to nicotine The aim of this discussion is to make the patient understand the risks and the danger he will be exposed to.

The next stage already involves the actual hypnotherapy process. In this phase, the patient will be hypnotized according to his will. He will be put into a drowsy state and then into a trance. When the patient seems to be in a dream like state, the hypnotherapist will ask the patient what lead him to his addiction, who influenced him to smoke and what makes him to smoke even more. When the patient has already brought this out from his subconscious and tell it the hypnotherapist, the hypnotherapist will then tell the patient to liken the cigarette stick into something that can harm the patient and what effect can cigarettes do to his body. The patient will then be given an option how he can stop his addiction and the hypnotherapist will agree and at the same time tell his patient about other option he can take. While the patient and the hypnotherapist discuss these things slowly, the hypnotherapist will inject into his patients mind things that he must do and avoid until the patient finally gives in and agree to stop smoking altogether.

The hypnotherapist will also try to break the myths that the patients believe and negate it with positive ideals. In summary about this treatment, when the conscious mind and the subconscious agreed on the same level, the physical body will follow. When the patient will be awakened, the only things he will remember are those positive ideals that have been injected into his subconscious mind. This kind of treatment is now being recognized by some hospitals because the result for such treatment is promising. At present, this is one of the most popular branches of mental therapies because it caters to a wide variety of patients mental problems like anxieties, phobia and other self-inflicted mental disorders.
lihat artikel selengkapnya - The Effectiveness Of Hypnotherapy In Stopping Smoking Addiction
iklan2

iklan0
Does Grow Taller 4 Idiots Really Work?

iklan1
Grow Taller 4 Idiots? You would ask if you are adorable for added honest assay about the diplomacy on the internet. But the internet is abounding with craps, abounding reviews on the internet is based on promotional. As a Abound Taller 4 Idiots diplomacy user, I will accordance a brusque assay about the diplomacy to see if it actually does appointment for me?

I was doubter about Abound Taller 4 Idiots aback ancient visited their website. As a abridge person, I acquire the annual to abound taller so it leads me to amateur the achievement the program. To charm my affair I absitively to accomplishment the diplomacy to see if it actually works.

The amalgamation arise with 3 books, the ancient one is all about the science accomplishments of "height increase" which makes the annual like a academy adjudicator that could put you to sleep. The added one is assay on nutrition. Food that contains basic vitamins that can admonition you to abound taller, a able alehouse addiction should admonition to admission beforehand rate. This one doesn't accordance abounding to apogee increasing, but added to a diet. The aftermost one is actually interesting, it is all about accession exercise and posture. This is added practical, it actualization you how to do accession challenge at home that can admonition you to accession a few inches. As for the posture, it shows you how to walk, bend and sit appropriately to acclimatize your analysis in acclimation to accession height. The techniques are like bend a beanery to acceptance to its shape.

Overall, I am not actually adored with Abound Taller 4 Idiots. Why? Because some of the accommodation board fluff, hype-based bookish business is somewhat abhorrent and wastes time talking about ill accoutrement of low apogee on one's self-esteem. So I absitively to accordance it up. I allegation commodity that is complete to read, added detail with beheld apprenticeship and not commodity that apprehend like a bible. Honestly, I abhorrence to read.

Due to my laziness, my associate recommended the "Grow Taller Dynamics", he told me that the diplomacy has an complete aeriform alternation 16 video abound taller exercise series, that teaches you in a step-by-step abode a accumulated of 16 adapted scientifically authentic challenge for growing taller. So I absitively to accordance a try. There is not abounding annual abstracts but abiding with aeriform amore videos with ablaze instructions based on the accession exercises.

"Grow Taller Dynamics" is brash by Dr. Philip Miller, a blossom researcher, acclimatized remedies able and a doctor by profession with a specialization in neurosurgery. The diplomacy has accumulated that "Grow Taller 4 Idiots" got, the differences are that the artist put accumulated into video acceptable and below expensive.
lihat artikel selengkapnya - Does Grow Taller 4 Idiots Really Work?
iklan2

iklan0
Manfaat Hebat dari Kangkung

iklan1
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.

Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni
kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh
secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara
kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air
berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.

Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Mengandung Vitamin
Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok ââ'¬Ã…"tanaman penyembuh ajaib. Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

Manfaat Lain Kangkung
1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.

2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.

3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar. Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.

4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.

5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.

6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka. Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari

7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.

8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung. Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.

9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung. Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.

10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung. Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang.

Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung.
Lakukan setiap hari.

12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya. Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit.
Lakukan setiap hari.

13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung. Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya. Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.

Copyright @ PT. Kompas Cyber Media
lihat artikel selengkapnya - Manfaat Hebat dari Kangkung
iklan2

iklan0
Lima Cara Untuk Gunakan Lembar kerja Dalam Proses Menetapkan Tujuan

iklan1
Penetapan tujuan lembar kerja benar-benar dapat membantu Anda menetapkan tujuan yang lebih baik. Namun dengan begitu banyak versi lembar kerja yang berbeda di luar sana, mencari tahu mana yang akan digunakan - dan bagaimana menggunakannya - dapat cukup tantangan. Ternyata, tidak setiap worksheet yang tepat bagi setiap orang.
Jadi, bagaimana Anda memilih tujuan yang tepat pengaturan worksheet untuk Anda? Pertama-tama, akan membantu jika Anda tahu bagaimana Anda berencana untuk menggunakannya - karena setelah Anda tahu itu, Anda juga akan tahu mana yang paling cocok untuk Anda - dan bahkan bagaimana membuat sendiri. Jadi silakan baca terus untuk menemukan cara kunci untuk menggunakannya.
Anda akan menemukan bahwa mereka benar-benar lembar kerja sumber daya yang besar untuk setiap bagian dari proses penetapan tujuan, dari memikirkan nilai-nilai inti Anda untuk pemetaan tujuan Anda sepanjang jalan untuk menciptakan langkah-langkah tindakan individu. Jadi di sini adalah lima cara utama untuk menggunakan lembar kerja seperti saat Anda pergi melalui proses pengaturan tujuan:

1) Tentukan nilai-nilai inti Anda
Tuliskan nilai-nilai utama Anda, dan kemudian mengurangi mereka turun dengan mencoret yang yang agak dinegosiasikan - sampai Anda pergi dengan lima atas atau sehingga nilai-nilai yang Anda tidak bisa hidup tanpa. Kemudian agar mereka yang datang dari 1 sampai 5.

2) nilai-nilai Anda Sesuai dengan tujuan Anda
Temukan apa yang Anda inginkan dan kemudian memeriksa apakah tujuan tentatif Anda sejalan dengan nilai-nilai inti Anda. Kalau mereka tidak, coba tujuan lain atau mencari cara untuk membuat tujuan yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai inti Anda. Pastikan untuk jujur di sini. Jangan menipu diri sendiri.

3) Buatlah tujuan Anda menggoda
Tuliskan hal-hal yang Anda akan bisa menikmati ketika Anda telah mencapai tujuan Anda. Pikirkan tentang mereka dengan sangat rinci, dalam hal indera, satu per satu. Buatlah masing-masing mereka menjadi hidup. Rasa itu, mencium baunya, dan membayangkan apa yang akan jatuh untuk memiliki apa yang Anda bekerja menuju. Anda bahkan dapat menambahkan daftar untuk membuat kartu catatan pengingat bahwa Anda dapat membawa Anda ke manapun Anda pergi.

Besar dan tujuan yang berani dapat memotivasi, tetapi mereka juga dapat sangat menakutkan. Jangan biarkan hal itu menghentikan Anda. Gunakan lembar kerja tujuan pengaturan untuk memotong tujuan besar Anda ke ukuran.
Apa artinya? Ini berarti bahwa Anda membuat langkah-langkah tindakan spesifik untuk masing-masing. Ingat bahwa kutipan Cina terkenal tentang jalan 1000 mil yang dimulai dengan langkah pertama? Itulah yang Anda harus berusaha untuk. Tuliskan langkah pertama untuk setiap tujuan Anda. Lalu satu sama lain. Lalu satu sama lain. sebanyak yang Anda bisa memikirkan Write - tetapi tidak stres jika Anda tidak dapat berpikir lebih dari yang pertama atau dua. Langkah ketiga akan menjadi jelas sekali Anda telah menyelesaikan langkah satu dan dua.

5) Jadwal langkah pertama Anda
Pada tujuan terakhir pengaturan worksheet Anda harus menjadwalkan langkah-langkah tindakan Anda. Bahkan, membuat daftar di mana Anda bisa menyeberang dari langkah-langkah yang telah diambil. Dan meskipun itu bukan lembar kerja, jangan abaikan kalender Anda. Apa pun yang Anda gunakan, PDA atau Minggu kuno-di-kalender-Sekilas - jadwal langkah-langkah Anda, dan Anda akan berada di jalan
lihat artikel selengkapnya - Lima Cara Untuk Gunakan Lembar kerja Dalam Proses Menetapkan Tujuan
iklan2

iklan0
Ways To Lose Weight And Gain Muscle

iklan1
Our body weight is made up of three components; water, fat free mass and muscle mass. Water as its name implies is the amount of water present in our bodies. Fat free mass includes our bones, organs and skin. Muscle mass on the other hand is the amount of muscle in our body. In weight loss, muscle mass is the most important thing to consider. This is because muscle burns fat and increases our metabolism. In weight loss, total body weight is not as important as the amount of muscle mass in our body. So it is very important to lose weight and gain muscle.
Without hesitation, given that want to get rid of those unsightly bulges, make sure that you also lift weights to help tone your body. Lifting weights with the help of exercise machines at the gym will absolutely get you on the right track to lose weight while also gain muscle.
Gaining muscle or increasing muscle mass should be the main goal for weight loss. Increasing muscle mass will aid in keeping us toned and burning fat. Furthermore, the more muscle we have, the more power our bodies will have in burning the food we eat.
To lose weight and gain muscle, one must engage in weight training and get adequate rest. Engaging in a holistic exercise program such as doing cardiovascular workouts and incorporating weight training will optimize one's weight loss. Rest is also part of the equation because the body needs rest to recover and rebuild muscle.
Building muscle can be a daunting task for most beginners but after a few months of regular weight training, you will be able to reap its benefits. Faster metabolism, toning and strength are only few of the things that it will give a person.
lihat artikel selengkapnya - Ways To Lose Weight And Gain Muscle
iklan2

iklan0
5 Makanan Pengusir Bad Mood

iklan1
Mungkin Anda sering lihat di film-film, seorang wanita yang sedang patah hati duduk menangis sambil melahap seember besar eskrim coklat. Berlebihan? Tidak juga. Karena ternyata memang ada beberapa makanan yang mengandung nutrisi tertentu, yang dapat mengubah mood kita menjadi lebih baik. Apa saja?

1. Sereal dingin
Tubuh kita akan menciptakan antidepressan sendiri saat kita sedang merasa depresi. Tapi jika kita kekurangan folic acid, antidepressan itu jadi tak berfungsi. Dari mana kita bisa mendapat asupan folic acid? Salah satunya adalah sereal.

2. Ikan
Menurut penelitian yang dilakukan University of Pitsburgh, semakin tinggi kadar asam lemak omega-3 (yang bisa ditemukan pada ikan), semakin bahagia seseorang. Asam lemak omega-3 mempengaruhi bagian otak yang mengatur mood. Beberapa ikan juga mengandung vitamin B12 yang merangsang otak untuk memproduksi serotonin dan membantu Anda jadi lebih rileks.

3. Kuning telur
Warnanya yang kuning cerah saja sudah mencerminkan keceriaan. Apalagi jika dimakan. Kuning telur mengandung zat bernama kolin. Kekurangan kolin akan membuat kita merasa gugup dan tegang.

4. Coklat
Menurut hasil penelitian yang dilakukan The British Journal of Psychiatry, hampir separuh jumlah orang yang sedang depresi akan merasakan keinginan untuk makan coklat. Ajaibnya, semua mengaku merasa lebih baik setelah ngidam coklat tersebut dipenuhi. Jadi, saat lagi bete, lupakan dulu diet Anda. Tak perlu banyak-banyak, cukup satu ons tapi nikmati setiap gigitannya.

5. Buah dan sayur
Efeknya mungkin tak akan kilat seperti coklat, tapi buah-buahan dan sayuran adalah menu wajib untuk menghindari bad mood. Menurut penelitian University College London, orang yang rajin makan buah dan sayur jarang sekali merasa depresi.


lihat artikel selengkapnya - 5 Makanan Pengusir Bad Mood
iklan2

iklan0
Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi

iklan1
1. Pengertian
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990). Jika keseimbangan tadi terganggu, misalnya pengeluaran energi dan protein lebih banyak dibandingkan pemasukan maka akan terjadi kekurangan energi protein, dan jika berlangsung lama akan timbul masalah yang dikenal dengan KEP berat atau gizi buruk (Depkes RI, 2000).
Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsir, 2001).

2. Penilaian Status Gizi
Untuk menentukan status gizi seseorang atau kelompok populasi dilakukan dengan interpretasi informasi dari hasil beberapa metode penilaian status gizi yaitu: penilaian konsumsi makanan, antropometri, laboratorium/biokimia dan klinis (Gibson, 2005). Diantara beberapa metode tersebut, pengukuran antropometri adalah relatif paling sederhana dan banyak dilakukan (Soekirman, 2000).
Dalam antropometri dapat dilakukan beberapa macam pengukuran yaitu pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan lingkar lengan atas (LILA). Dari beberapa pengukuran tersebut BB, TB dan LILA sesuai dengan umur adalah yang paling sering digunakan untuk survey sedangkan untuk perorangan, keluarga, pengukuran BB dan TB atau panjang badan (PB) adalah yang paling dikenal (Soekirman, 2000).
Melalui pengukuran antropometri, status gizi anak dapat ditentukan apakah anak tersebut tergolong status gizi baik, kurang atau buruk. Untuk hal tersebut maka berat badan dan tinggi badan hasil pengukuran dibandingkan dengan suatu standar internasional yang dikeluarkan oleh WHO. Status gizi tidak hanya diketahui dengan mengukur BB atau TB sesuai dengan umur secara sendiri-sendiri, tetapi juga merupakan kombinasi antara ketiganya. Masing-masing indikator mempunyai makna sendiri-sendiri.
Indikator BB/U menunjukkan secara sensitif status gizi saat ini (saat diukur) karena mudah berubah, namun tidak spesifik karena berat badan selain dipengaruhi oleh umur juga dipengaruhi oleh tinggi badan. Indikator ini dapat dengan mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat umum, sensitif untuk melihat perubahan status gizi dalam jangka waktu pendek; dan dapat mendeteksi kegemukan.
Indikator TB/U dapat menggambarkan status gizi masa lampau atau masalah gizi kronis. Seseorang yang pendek kemungkinan keadaan gizi masa lalu tidak baik. Berbeda dengan berat badan yang dapat diperbaiki dalam waktu singkat, baik pada anak maupun dewasa, maka tinggi badan pada usia dewasa tidak dapat lagi dinormalkan. Pada anak Balita kemungkinkan untuk mengejar pertumbuhan tinggi badan optimal masih bisa sedangkan anak usia sekolah sampai remaja kemungkinan untuk mengejar pertumbuhan tinggi badan masih bisa tetapi kecil kemungkinan untuk mengejar pertumbuhan optimal. Dalam keadaan normal tinggi badan tumbuh bersamaan dengan bertambahnya umur. Pertambahan TB relatif kurang sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat. Pengaruh kurang gizi terhadap pertumbuhan TB baru terlihat dalam waktu yang cukup lama. Indikator ini juga dapat dijadikan indikator keadaan sosial ekonomi penduduk (Soekirman, 2000).
Indikator BB/TB merupakan pengukuran antropometri yang terbaik karena dapat menggambarkan secara sensitif dan spesifik status gizi saat ini atau masalah gizi akut. Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat badan yang normal akan proporsional dengan tinggi badannya. Ini merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini terutama bila data umur yang akurat sering sulit diperoleh. Untuk kegiatan identifikasi dan manajemen penanganan bayi dan anak balita gizi buruk akut, maka WHO & Unicef merekomendasikan menggunakan indikator BB/TB dengan cut of point < -3 SD WHO 2006 (WHO & Unicef, 2009).
Dalam panduan tata laksana penderita KEP (Depkes, 2000) gizi buruk diartikan sebagai keadaan kekurangan gizi yang sangat parah yang ditandai dengan berat badan menurut umur kurang dari 60 % median pada baku WHO-NCHS atau terdapat tanda-tanda klinis seperti marasmus, kwashiorkor dan marasmik-kwashiorkor. Agar penentuan klasifikasi dan penyebutan status gizi menjadi seragam dan tidak berbeda maka Menteri Kesehatan [Menkes] RI mengeluarkan SK Nomor 920/Menkes/SK/VIII/2002 tentang klasifikasi status gizi anak bawah lima tahun. Dengan keluarnya SK tersebut maka data status gizi yang dihasilkan mudah dianalisis lebih lanjut baik untuk perbandingan , kecenderungan maupun analisis hubungan (Depkes, 2002).
Menurut SK tersebut penentuan gizi status gizi tidak lagi menggunakan persen terhadap median, melainkan nilai Z-score pada baku WHO-NCHS. Secara umum klasifikasi status gizi balita yang digunakan secara resmi adalah seperti Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun (Balita) *

INDEKS
STATUS GIZI
AMBANG BATAS **)
Berat Badan menurut Umur (BB/U)Gizi Lebih> +2 SD
Gizi Baik>= -2 SD sampai +2 SD
Gizi Kurang< -2 SD sampai >= -3 SD
Gizi Buruk< -3 SD
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)Normal> = -2 SD
Pendek (Stunted)< -2 SD
Berat badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Gemuk> +2 SD
Normal>= -2 SD sampai +2 SD
Kurus (wasted)< -2 SD sampai >= -3 SD
Kurus sekali< -3 SD
*) Sumber : SK Menkes 920/Menkes/SK/VIII/2002.
**) SD = Standard deviasi
Penelitian ini menggunakan terminologi gizi buruk berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai SK Menkes No SK Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan diKabupaten/Kota, menyebutkan bahwa setiap balita gizi buruk harus mendapatkan penanganan sesuai standar. Balita gizi buruk yang dimaksud pada SPM tersebut adalah Balita yang memiliki BB/TB < -3 SD WHO-NCHS dan atau memiliki tanda-tanda klinis (Depkes, 2003).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Menurut Unicef (1998) gizi kurang pada anak balita disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian diklasifikasikan sebagai penyebab langsung, penyebab tidak langsung, pokok masalah dan akar masalah.
Gizi kurang secara langsung disebabkan oleh kurangya konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi. Makin bertambah usia anak maka makin bertambah pula kebutuhannya. Konsumsi makanan dalam keluarga dipengaruhi jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan makan secara perorangan. Konsumsi juga tergantung pada pendapatan, agama, adat istiadat, dan pendidikan keluarga yang bersangkutan (Almatsier, 2001).
Timbulnya gizi kurang bukan saja karena makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang diare atau demam, akhirnya dapat menderita gizi kurang. Sebaliknya anak yang makan tidak cukup baik maka daya tahan tubuhnya (imunitas) dapat melemah, sehingga mudah diserang penyakit infeksi, kurang nafsu makan dan akhirnya mudah terkena gizi kurang (Soekirman, 2000). Sehingga disini terlihat interaksi antara konsumsi makanan yang kurang dan infeksi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Menurut Schaible & Kauffman (2007) hubungan antara kurang gizi dengan penyakit infeksi tergantung dari besarnya dampak yang ditimbulkan oleh sejumlah infeksi terhadap status gizi itu sendiri. Beberapa contoh bagaimana infeksi bisa berkontribusi terhadap kurang gizi seperti infeksi pencernaan dapat menyebabkan diare, HIV/AIDS,tuberculosis, dan beberapa penyakit infeksi kronis lainnya bisa menyebabkan anemia dan parasit pada usus dapat menyebabkan anemia. Penyakit Infeksi disebabkan oleh kurangnya sanitasi dan bersih, pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai, dan pola asuh anak yang tidak memadai (Soekirman, 2000).
Penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Rendahnya ketahanan pangan rumah tangga, pola asuh anak yang tidak memadai, kurangnya sanitasi lingkungan serta pelayanan kesehatan yang tidak memadai merupakan tiga faktor yang saling berhubungan. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, makin kecil resiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi (Unicef, 1998) Sedangkan penyebab mendasar atau akar masalah gizi di atas adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial termasuk bencana alam, yang mempengaruhi ketidak-seimbangan antara asupan makanan dan adanya penyakit infeksi, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi balita (Soekirman, 2000).
Penelitian Anwar (2006) mengenai faktor resiko kejadian gizi buruk di Lombok Timur. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa gizi buruk di Kabupaten Lombok Timur disebabkan oleh Faktor karakteristik keluarga dan pola asuh, yaitu : pendapatan keluarga (berisiko 5,03 kali), tingkat pendidikan ibu (2,32 kali), pengetahuan ibu mengenai pemantauan pertumbuhan (berisiko 15,64 kali), pengasuh anak (7,87 kali), berat badan lahir (5,73 kali), lama ASI eksklusif (2,57 kali), status imunisasi (10,28 kali), dan pola makan anak (3,27 kali). Namun secara bersama (simultan), hanya pengetahuan ibu yang bermakna sebagai faktor risiko gizi buruk di Kabupaten Lombok Timur. Pada penelitian ini faktor karakteristik keluarga yang menjadi pertimbangan dan dapat mempengaruhi hasil adalah pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan ibu.
lihat artikel selengkapnya - Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi
iklan2
kti