Setiap wanita adalah unik dan terlahir sebagai wanita merupakan suatu anugerah yang luar biasa. Karena secara kodrat, wanita yang sehat akan mengalami menstruasi, melahirkan, menyusui, hingga menepouse yang itu semua tidak dialami oleh pria. Semua kodrat itu membuat wanita memiliki system atau susunan tubuh yang rumit. Bagi seorang wanita, rahim adalah organ yang sangat penting dan memiliki arti tersendiri bagi kehidupan rumah tangganya. Bagaimana tidak, tanpa rahim seorang wanita merasa kurang sempurna karena tidak dapat memberikan keturunan. Akan tetapi, meski rahim dianggap sebagai organ penting, ternyata tidak sedikit wanita yang tidak memperdulikan kesehatannya. Padahal organ tubuh yang satu ini sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan bila tidak dirawat dengan baik. Penyebab kematian perempuan karena kanker di Indonesia, peringkat pertama adalah oleh kanker serviks.
Menurut data 83 % penderita kanker serviks terdapat di negara-negara sedang berkembang. 510.000 orang wanita didiagnosis karena kanker serviks, 280.000 orang diantaranya meninggal dunia. Menurut data WHO setiap 2 menit orang meninggal dunia karena kanker serviks di Negara berkembang. Di Indonesia, kasus baru kanker serviks ditemukan 40–45 kasus perhari. Diperkirakan setiap satu jam, seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Artinya dalam waktu sehari semalam atau 24 jam terjadi kematian sebanyak 24 orang perempuan. Perempuan Indonesia sangat tinggi resikonya terkena kanker serviks.
Yayasan Kanker Indonesia memaparkan, angka kematian kanker serviks terbanyak diantara jenis kanker lain dikalangan perempuan. Diperkirakan, 52 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker serviks, sementara 36 % perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks. Ada 15.000 kasus baru pertahun dengan kematian 8.000 orang pertahun. Angka harapan hidup lima tahun jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah 70-75 %, pada stadium 2 adalah 60 %, pada stadium 3 tinggal 25 %, dan pada stadium 4 penderita sulit diharapakan bertahan. Di Indonesia terdapat 90 – 100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk, “ menurut spesialis kebidanan, ahli kanker dan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 99,7 % kanker serviks disebabkan oleh HPV onkogenik.
Berdasarkan World Cancer Report dalam 2 dekade mendatang akan terjadi kenaikan kasus kanker, yaitu sebanyak 50 %. Pada tahun 2000 jumlah 10 juta kasus dimana 4,7 juta penderitanya adalah wanita. Tetapi pada tahun 2020 diperkirakan jumlah kasusnya menjadi 15 juta. Pada tahun 1992, di Indonesia kanker berada pada urutan keenam sebagai penyakit ganas yang mematikan. Jumlah penderita baru kanker serviks di Bandar Lampung mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahun, pada tahun 2008 ditemukan 8 kasus baru, tahun 2009 ditemukan 11 kasus baru, dan pada tahun 2010 sampai dengan bulan maret ditemukan 3 kasus baru (Rekapitulasi Laporan Harian PKBI, 2010 )
0 komentar:
Posting Komentar